
Judul | Lebih Hening dari Sepi / Zia Ulhaq |
Pengarang | Ulhaq, Zia |
EDISI | Cet. 1 |
Penerbitan | Jakarta : transmedia, 2022 |
Deskripsi Fisik | 234 hlm. :;19 cm. |
ISBN | 978-623-7100-67-6 |
Subjek | Fiksi |
Abstrak | Dia adalah kehilangan terakhir yang harus kuterima dalam pengembaraan panjang.Pada mendung yang sendu, tubuhnya terurai bak sekumpulan laron yang beterbangan. Dalam dimensiku, dia tak lagi ada. Wujudnya fana, tetapi segala hal tentangnya laksana mentari pagi yang merona. Aku harus menghirup kenyataan bahwa kehilangan adalah kepastian dalam hidup. Sebenarnya, manusia butuh itu.Kesenangan membuat kita terbuai, menjadikan ketidak-kekalan yang fakta sebatas fiktif. Nanti saat masanya tiba; nelangsa mengetuk palunya, dan kita mencarut presensi duka yang presisi. Tidak ada ketimpangan, terlebih berat sebelah. Bahkan semesta langsung menegaskan bahwa semua akan kehilangan pada waktunya. |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Fiksi (tidak dijelaskan secara khusus) |
Target Pembaca | Umum |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000062437 | 899.221 3 ULH l | Dapat dipinjam | Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi - Ruang Baca Umum | Tersedia
pesan |
00000062438 | 899.221 3 ULH l | Dapat dipinjam | Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi - Ruang Baca Umum | Tersedia
pesan |
00000062439 | 899.221 3 ULH l | Dapat dipinjam | Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi - Ruang Baca Umum | Tersedia
pesan |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000695074 | ||
005 | 20230124021404 | ||
007 | ta | ||
008 | 230124################g##########1#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-623-7100-67-6 |
035 | # | # | $a 0010-0123000386 |
040 | # | # | $a JIPUBAY |
082 | # | # | $a 899.221 3 |
084 | # | # | $a 899.221 3 ULH l |
100 | 0 | # | $a Ulhaq, Zia |
245 | 1 | # | $a Lebih Hening dari Sepi /$c Zia Ulhaq |
250 | # | # | $a Cet. 1 |
260 | # | # | $a Jakarta :$b transmedia,$c 2022 |
300 | # | # | $a 234 hlm. : $b ; $c 19 cm. |
520 | # | # | $a Dia adalah kehilangan terakhir yang harus kuterima dalam pengembaraan panjang.Pada mendung yang sendu, tubuhnya terurai bak sekumpulan laron yang beterbangan. Dalam dimensiku, dia tak lagi ada. Wujudnya fana, tetapi segala hal tentangnya laksana mentari pagi yang merona. Aku harus menghirup kenyataan bahwa kehilangan adalah kepastian dalam hidup. Sebenarnya, manusia butuh itu.Kesenangan membuat kita terbuai, menjadikan ketidak-kekalan yang fakta sebatas fiktif. Nanti saat masanya tiba; nelangsa mengetuk palunya, dan kita mencarut presensi duka yang presisi. Tidak ada ketimpangan, terlebih berat sebelah. Bahkan semesta langsung menegaskan bahwa semua akan kehilangan pada waktunya. |
650 | # | 4 | $a Fiksi |
850 | # | # | $a JIPUBAY |
990 | # | # | $a 508715/DPKBWI/2022 |
990 | # | # | $a 508716/DPKBWI/2022 |
990 | # | # | $a 508717/DPKBWI/2022 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :